SALAM PERJUANGAN By WANDA AP

“Yakinlah! siapa dirimu hari ini?, dan apa cita-citamu
saat ini?,Akan ditentukan
oleh seberapa kuat dan
seberapa besarusaha yang
telah kamu lalui hari ini.
Nikmati saja prosesnya, sebaborang hebat tidak lahir dari angin yang biasa saja, tetapi dia lahirdari tempaan badai yang besar".(WandaAP)
Assalamu'alaikum Warohmatullah Wabarokatuh,
Pada tahun 2016 penulis diterima di Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Raden Intan Lampung yang sekarang telah bertransformasi menjadi Universitas
Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung, melalui jalur undangan atau yang lebih
akrab disebut jalur SPAN-PTKIN dengan Nomor Pokok
Mahasiswa (NPM) 1611060139 atas nama Wanda Agus Prasetya. Ikhwal kehidupan dan perjalanan di
dunia kampus, saya termasuk orang yang saat itu memilih untuk fokus dalam
bangku perkuliahan, mengapa? tepatnya di pikiran saya hanya terlintas bahwa
mengejar kompetensi akademik itu segala-galanya dalam perkuliahan. Oleh sebab
itu, selama 2 semester saya memilih untuk fokus di bangku perkuliahan, dan
menutup segala aktivitas yang berbau kegiatan diluar pembelajaran.
Siapa, sih, yang tidak ingin lulus dengan nilai memuaskan? Iya, Indeks
Prestasi Kumulatif (IPK) yang baik bisa membuat jalan menuju pekerjaan idaman
jadi sedikit lebih mudah. Dan bisa membantu kita meraih apa yang kita mau dalam
hidup. Tapi, apa iya, cuma nilai akademis yang menjamin masa depan kita? Oke,
kesuksesan memang enggak hanya diukur dari pekerjaan yang kita dapatkan setelah
kuliah. Balik lagi ke tujuan hidup dan persepsi kita soal kesuksesan. Tapi, apa
yang kita kerjakan begitu terjun ke masyarakat setelah lulus tentunya berperan
besar buat hidup kita dan mahasiswa makin menyadari, memperluas pengalaman dan pergaulan selama
kuliah sama pentingnya dengan mengasah ‘ketajaman otak.’
Pungkas cerita, suhu dan pola pemikiran pasca itu berbanding terbalik dalam benak dan pikiran
saya, lantaran selama dua semester tersebut saya merasakan titik bosan yang membabi
buta, sebab tidak ada
aktivitas lain selain kuliah pulang, kuliah pulang dan pada saat itu
menyandang mahasiswa kupu-kupu adalah pilihan yang terbaik. Tepat di awal masuk semester tiga
penerimaan mahasiswa baru dibuka, dan saat itu pula setiap organisasi yang ada
di kampus menunjukkan kebolehannya dalam rangka perekrutan anggota. Mulai saat
itu, saya mengakhiri bagaimana rasanya bosan, bagaimana rasanya kuliah
pulang-kuliah pulang, dan relasi masih begitu-begitu saja, pikirku. Akhirnya
saya memutuskan untuk mengikuti beberapa Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) intra kampus dan
organisasi luar kampus, dan salah satu yang saya ikuti adalah UKM BAPINDA UIN Raden Intan Lampung. Beberapa
serangkaian kegiatan awal masuk menjadi bagian dari UKM BAPINDA pada saat itu
telah terlewati, sungguh rasanya keren sekali, serasa memiliki keluarga kedua
yang sangat besar setelah keluarga pertama di rumah. Tak jarang saya diingatkan
untuk kegiatan yang hubungannya dengan Sang Maha Pencipta seperti, melaksanakan
sunnah puasa, shalat dan lain sebagainya.
Teringat petuah dari seorang guru semasa masih di SMA, begini bunyinya, "Carilah sahabat yang dia selalu
mengingatkanmu kepada sang pencipta, jika kamu sudah bertemu dengannya, mulai
saat itu juga jangan lepaskan dia". Dan itu saya temukan di UKM
BAPINDA UIN Raden
Intan Lampung. Dunia perkuliahan begitu sangat luas, sebagai mahasiswa dituntut dalam
berekspresi dimanapun dia berada, kuliah memang nomor satu tetapi masih banyak
ilmu yang lain diluar bangku perkuliahan yang harus kita ambil, artinya sebagai
mahasiswa kita dituntut untuk bisa membagi waktu antara yang satu dengan yang
lain demi mencari ilmu baik di dalam kampus maupun luar kampus.
Menyoal UKM BAPINDA, dia salah satu organisasi yang unik, keren, dan luar
biasa. Mengapa? Dia salah satu UKM terbesar yang ada di UIN Raden Intan Lampung
yang anggotanya berjumlah kurang lebih 782 Mahasiswa (saat tulisan ini
diterbitkan). Belum lagi program kerja yang dilakukan dari setiap Divisi UKM
Bapinda, yang menurut saya pribadi ini sangat bermanfaat sekali dan dapat menunjang kompetensi diri dalam berekspresi.
Berbagai pelatihan seperti kepemimpinan, kemediaan, tahsin, kemudian
kajian-kajian dan lain sebagainnya digelar, tak sedikit orang yang ikut andil
didalamnya. Selain itu berbagai kepanitiaan saya ikuti, dari situlah saya
belajar proses pendewasaan berpikir yang mulai terasah dan sedikit demi sedikit
terbentuk.
Berbicara soal interaksi, ini menjadi penting dalam diri seorang manusia,
terkhusus saya pribadi, lantaran komunikasi tidak bisa lepas dari diri manusia
karena manusia adalah makhluk sosial. Dahulu saya termasuk orang yang pemalu,
susah untuk berkomunikasi di depan khalayak ramai, tetapi kini sudah mulai
terasah ketika saya mengikuti UKM BAPINDA. Sebab, didalamnya kita diajarkan
untuk selalu berkomunikasi dengan baik, baik secara personal maupun kepada
khalayak ramai, bakhan sampai pada taraf untuk berkomunikasi dengan lawan jenis
pun dijaga benar-benar. Berangkat dari hal itulah saya
belajar betapa pentingnya prihal komunikasi dengan orang. Berjumpa dengan orang-orang
hebat menjadi momentum sangat
luar biasa, karena dari situlah menggali potensi dari mereka pun dilakukan demi
proses pembelajaran. Tentunya saya sangat bersyukur dari UKM BAPINDA saya bisa
berjumpa dengan orang-orang hebat tersebut. Mereka ada yang ahli baca
Qur'an, ada yang memiliki IPK. 4.00, ada pula yang juara dari berbagai
perlombaan dari tingkat lokal sampai sumatera, dan lain sebagainya.
Singkat cerita, saya sangat tidak menyangka bahwa di UKM BAPINDA UIN Raden Intan Lampung dari yang awalnya
hanya suka dibidang kemediaan kini berujung bisa tahu dunia kemediaan itu
seperti apa, lantaran ketika masuk di UKMF-Ibroh saya sempat masuk di bagian Meko.id yakni bagian kemediaan yang ada
di tingkat fakultas dan berlanjut di UKM BAPINDA di bagian Divisi Media Center Bapinda atau sering di sebut dengan
MCB. Dan sekarang kini yang saya rasakan begitu banyak sekali manfaat ilmu yang
saya dapatkan dari UKM BAPINDA. Saya sangat menyayangkan ketika banyak orang
yang mengatakan bahwa, mengikuti organisasi hanya menimbulkan capek semua
terbengkalai dan lain sebagainya. Justru dari organisasilah kita belajar
segalanya dan bahkan bangku perkuliahan pun tidak mampu menampung aspirasi kita
sebagai mahasiswa. Benar adanya kalau kuliah saja ok, tapi justru lebih ok
apabila kuliah yes dan organisasi yes.
Semoga tulisan ini bisa bermanfaat untuk para pembaca, ini hanya sebagian
kecil yang saya dapatkan selama bangku perkuliahan, mohon maaf bila mana banyak
pilihan kata yang kurang berkenan dan seharusnya tidak pantas untuk dipakai.
Semoga tetap jaya UKM Bapindaku, tetap menjadi wadah yang dapat mencetak
generasi-generasi hebat. #SatuHatiBangunNegeri. Salam hangat dari saya, salam
perjuangan @Wanda Agus Prasetya.
Wassalamu'alaikum Warohmatullah Wabarokatuh ...
Belum ada Komentar untuk "SALAM PERJUANGAN By WANDA AP"
Posting Komentar